Utsman bin Affan
-
Genealogi dan Kelahiran Utsman bin Affan
-
Kunyah dan Gelar Utsman bin Affan
-
Keislaman Utsman bin Affan
-
Karakter Fisik dan Etika Utsman bin Affan
-
Tindakan Utsman bin Affan Selama Era Kenabian
-
Kampanye Militer Utsman bin Affan
-
Khalifah Utsman bin Affan
-
Kesyahidan Utsman bin Affan
Genealogi dan Kelahiran Utsman bin Affan
Utsman bin Affan, sahabat terhormat, adalah putra dari Affan ibn Abi al-As ibn Umayya ibn Abd Shams al-Qurashi al-Umayyad. Ia adalah Amirul Mukminin (Pemimpin Orang-orang Beriman) dan salah satu pembawa kabar gembira tentang surga. Garis keturunannya berasal dari Nabi - semoga shalawat dan salam tercurah kepadanya - melalui jalur Abdul Manaf. Ia lahir di kota Taif enam tahun setelah Tahun Gajah.
Kunyah dan Gelar Utsman bin Affan
Utsman (semoga Allah meridhoinya) memiliki kunyah "Abu Amr" pada masa Jahiliyyah (sebelum Islam). Namun, ketika istrinya Ruqayyah, putri Nabi (semoga Allah meridhoinya) melahirkan seorang anak, ia diberikan kunyah "Abu Abdullah." Ia juga terkenal dengan julukan "Dhul-Noorayn," yang berarti "Pemilik Dua Cahaya," karena ia menikahi dua putri Nabi Muhammad (semoga shalawat dan salam tercurah kepadanya): Ruqayyah dan Umm Kulthum (semoga Allah meridhoinya).
Keislaman Utsman bin Affan
Utsman bin Affan (semoga Allah meridhoinya) adalah salah satu orang pertama yang memeluk Islam di antara para sahabat, bahkan sebelum para Muslim mulai berkumpul di rumah Al-Arqam.
Abu Bakar ash-Shiddiq (semoga Allah meridhoinya) mengundangnya untuk masuk Islam, dan ia membawa Utsman untuk bertemu Nabi (semoga shalawat dan salam tercurah kepadanya). Utsman memeluk Islam setelah bertemu Nabi, dan pada waktu itu, usianya sudah lebih dari tiga puluh tahun.
Karakter Fisik dan Etika Utsman bin Affan
Utsman bin Affan (semoga Allah meridhoinya) dikenal dengan penampilannya yang tampan dan wajah yang menyenangkan. Ia bertubuh sedang, tidak tinggi dan tidak pendek, tetapi memiliki postur tubuh yang proporsional. Ia memiliki tubuh yang kuat dan kekar serta lengan yang panjang, dan tangan-tangannya ditutupi dengan rambut yang lebat. Utsman memiliki janggut yang panjang.
Dalam hal karakter, Utsman (semoga Allah meridhoinya) dikenal karena kesopanan dan rasa malunya yang ekstrem. Ia adalah orang yang murah hati dan mudah bergaul. Ia dicintai oleh orang-orang di sekelilingnya baik sebelum maupun setelah menerima Islam. Utsman adalah seorang penyembah Allah yang taat dan menjalani kehidupan yang sederhana serta asketis, menunjukkan sedikit keterikatan pada harta duniawi.
Tindakan Utsman bin Affan Selama Era Kenabian
Sahabat terhormat Utsman bin Affan (semoga Allah meridhoinya) melakukan banyak tindakan penting dalam pelayanan kepada Allah dan Rasul-Nya selama masa Nabi, termasuk:
- Ia adalah orang pertama yang berhijrah ke Abyssinia (Habasyah) bersama istrinya.
- Utsman (semoga Allah meridhoinya) menyiapkan pasukan untuk Perang Tabuk.
- Ia memperluas Masjid Nabi (Masjid al-Nabawi).
- Utsman membeli sumur Rumah dan mengabdikannya sebagai wakaf untuk umat Islam.
Kampanye Militer Utsman bin Affan
Utsman bin Affan (semoga Allah meridhoinya) berpartisipasi dalam semua kampanye militer yang dipimpin oleh Nabi (semoga shalawat dan salam tercurah kepadanya) kecuali Perang Badar. Ini karena Nabi (semoga shalawat dan salam tercurah kepadanya) memerintahkannya untuk tetap tinggal untuk merawat putrinya Ruqayyah, yang saat itu sedang sakit. Kampanye militer yang diikuti Utsman termasuk:
- Perang Uhud.
- Kampanye Ghatafan (Dhi Amr).
- Kampanye Dhat al-Riqa.
- Ekspedisi Tabuk, di mana ia menyiapkan pasukan Al-Asrah (orang-orang yang membutuhkan).
Khalifah Utsman bin Affan
Utsman bin Affan (semoga Allah meridhoinya) mengambil alih kekhalifahan setelah kematian Khalifah Umar ibn al-Khattab (semoga Allah meridhoinya) tiga hari kemudian. Orang-orang berkumpul dengan sahabat terhormat Abdul-Rahman ibn Awf untuk berkonsultasi tentang siapa yang seharusnya menjadi Khalifah. Semua sahabat sepakat memilih Utsman bin Affan (semoga Allah meridhoinya).
Kekhalifahan Utsman dimulai pada tahun ke-24 Hijriyah, dan ia dipilih sebagai Khalifah berdasarkan konsensus para sahabat; semoga Allah meridhoinya. Dalam posisi ini, ia menjadi yang ketiga dari Khalifah yang mendapat petunjuk. Masa kekhalifahannya berlangsung selama dua belas tahun dan ditandai dengan banyak pencapaian, termasuk:
- Ia dengan cermat merawat Al-Quran, menyalinnya ke dalam beberapa manuskrip dan mengirimkannya ke berbagai wilayah.
- Perhatiannya terhadap masjid, termasuk perluasan Masjid Haram di Mekkah dan Masjid Nabi di Madinah.
- Pembentukan armada laut pertama untuk umat Islam.
- Penaklukan berbagai wilayah, termasuk Armenia, Siprus, Tripoli, dan bagian-bagian Afrika.
Kesyahidan Utsman bin Affan
Utsman bin Affan (semoga Allah meridhoinya) dibunuh oleh sekelompok pemberontak. Mereka menyerbu rumahnya, membunuhnya saat ia sedang berpuasa, dan menemukan Al-Quran di tangannya. Ia meninggal sebagai seorang syahid (shaheed) pada tahun ke-35 Hijriyah dan dimakamkan di pemakaman Al-Baqi.