Zubair bin Awwam

Zubair bin Awwam
Oleh Who Muhammad Is Tim
| Komentar

Siapa Al-Zubair bin Awwam?

Al-Zubair bin Awwam adalah tokoh terkemuka dalam sejarah awal Islam. Ia adalah Al-Zubair bin Al-Awwam bin Khuwailid bin Asad bin Abd al-Uzza bin Qusayy bin Kilab dari suku Quraisy, khususnya klan Asad. Ia juga dikenal sebagai Abu Abdullah. Al-Zubair adalah sahabat dekat Nabi Muhammad ﷺ dan juga sepupunya. Ia termasuk salah satu dari sepuluh sahabat yang dijanjikan surga.

Al-Zubair menikah dengan Asma binti Abu Bakar, semoga Allah meridhoi mereka berdua. Ia memeluk Islam pada masa-masa awal dan menjadi salah satu orang pertama yang melakukannya, menjadikannya orang ketujuh yang masuk Islam pada usia 15 tahun.

Didikan Al-Zubair oleh Ibunya

Ibunya, Safiyyah binti Abd al-Muttalib, semoga Allah meridhoi beliau, sering kali tegas terhadapnya selama masa kecilnya, kadang-kadang mendisiplinkannya dengan keras. Perilaku ini menimbulkan anggapan di kalangan orang-orang bahwa dia tidak mencintai anaknya. Dia menjelaskan bahwa tindakannya bertujuan untuk membuat Zubair menjadi tangguh dan tumbuh menjadi pejuang yang kuat dan berani, mampu mengalahkan musuh dan membawa pulang rampasan perang.

Al-Zubair dibesarkan di rumah Arqam, dan salah satu peristiwa awal yang menunjukkan karakter luar biasanya adalah ketika ia mendengar kabar bahwa Nabi ﷺ telah dibunuh. Ia segera menghunus pedangnya dan berangkat untuk mengonfirmasi berita tersebut. Ia bersumpah akan membunuh pelakunya jika berita itu benar, bahkan jika itu ternyata seluruh Quraisy. Dalam perjalanannya, ia secara tak terduga bertemu dengan Nabi ﷺ dan memberitahunya tentang berita tersebut. Nabi ﷺ mendoakan kesejahteraan dan kesuksesan Zubair serta kemenangan pedangnya.

Jihad Al-Zubair bin Awwam

Jika kita menggambarkan dan merangkum kehidupan Al-Zubair, jihad (perjuangan dan peperangan) serta keberaniannya akan menjadi atribut paling menonjolnya. Ia memiliki peran dalam hampir setiap pertempuran, dan berikut adalah beberapa contoh penting:

  • Perannya setelah Perang Uhud: Setelah Perang Uhud, Nabi ﷺ mempercayakan Al-Zubair dan Abu Bakar untuk memimpin sebuah batalion berisi tujuh puluh orang untuk mengejar pasukan Quraisy yang menang. Mereka berhasil menciptakan kesan bahwa mereka adalah avant-garde yang kuat dari pasukan Muslim. Ini membuat pasukan Quraisy tergesa-gesa mundur ke Mekah, menyadari bahwa mereka tidak berhasil melemahkan kekuatan Muslim.

  • Pendiriannya dalam Perang Yarmouk: Salah satu prestasi luar biasanya terjadi selama Perang Yarmouk ketika ia melihat kelelahan di antara beberapa Muslim yang menghadapi pasukan Bizantium yang sangat besar. Al-Zubair, sebagai respons, meneriakkan "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar) dan menerjang musuh dengan tekad yang kuat, menembus barisan mereka yang seperti lautan tak berujung. Ia kemudian kembali dengan kemenangan ke sesama Muslim, sangat mengangkat semangat mereka.

  • Perannya dalam Penaklukan Mesir: Untuk lebih menggambarkan keberanian, keberanian, dan kompetensi militernya, ketika Amr bin al-As meminta tiga ribu bala bantuan untuk penaklukan Mesir, Khalifah Umar bin Khattab, semoga Allah meridhoi beliau, mengirimkan hanya tiga orang. Ia memberitahu Amr bahwa masing-masing dari mereka bernilai seribu orang. Ketiga orang tersebut adalah Al-Zubair bin Awwam, Al-Miqdad bin Amr, dan Ubada bin as-Samit. Al-Zubair ditempatkan di depan pasukan karena mereka tidak akan melarikan diri, dan kehadiran mereka akan memotivasi tentara lainnya.

Kehidupan Al-Zubair ditandai oleh komitmennya yang teguh terhadap jihad dan kontribusinya yang luar biasa dalam pertempuran awal Islam, menjadikannya tokoh yang sangat dihormati dalam sejarah Islam.

Kabar Gembira tentang Kesyahidan Al-Zubair bin Awwam

Imam Muslim menyebutkan dalam Sahih-nya bahwa Nabi Muhammad ﷺ berada di Gunung Hira ketika gunung itu bergetar. Saat itu, Nabi ﷺ berkata, "Tenanglah, wahai Hira! Karena tidak ada nabi, orang yang benar, atau syahid di atasmu, kecuali ada Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Talha, Al-Zubair, Abu Ubaidah bin al-Jarrah, dan Sa'ad bin Abi Waqqas, dan Allah meridhoi mereka."

Riwayat ini merupakan bukti kehormatan dan kabar gembira yang diberikan kepada Al-Zubair bin Awwam sebagai syahid, karena ia termasuk di antara mereka yang disebutkan oleh Nabi ﷺ dalam konteks kesyahidan.

Kesaksian Utsman bin Affan tentang Keutamaan Al-Zubair

Utsman bin Affan, semoga Allah meridhoi beliau, jatuh sakit selama kekhalifahannya, yang menghalanginya untuk melakukan ibadah haji. Saran untuk menunjuk pengganti disampaikan kepadanya, dan nama Al-Zubair bin Awwam muncul. Al-Zubair adalah salah satu dari enam orang yang ditunjuk Umar bin Khattab, semoga Allah meridhoi beliau, sebagai calon pengganti. Namun, Utsman menjawab, "Demi Tuhan yang memegang jiwaku, aku tidak tahu apakah dia yang terbaik di antara mereka, tetapi dia pasti yang paling dicintai oleh Rasulullah ﷺ."

Pernyataan dari Utsman ini menegaskan tempat istimewa yang dimiliki Al-Zubair di hati Nabi Muhammad ﷺ dan penghargaan tinggi yang diberikan kepadanya oleh komunitas Muslim awal.

Para Malaikat Turun pada Hari Badr untuk Mendukung Al-Zubair

Pada Hari Badr, para malaikat turun untuk bertempur bersama umat Muslim dalam pertempuran penting dalam sejarah Islam ini. Para malaikat ini mengenakan sorban kuning, mirip dengan yang dipakai oleh Al-Zubair bin Awwam, semoga Allah meridhoi beliau. Ini menunjukkan kehormatan dan penghargaan Al-Zubair serta perannya pada hari yang signifikan tersebut.

Kesyahidan Al-Zubair bin Awwam

Dalam Perang Unta, pada salah satu fase pertempuran, Ali memanggil Al-Zubair dan mengingatkannya tentang hadits dari Nabi ﷺ yang meramalkan bahwa mereka akan bertempur, dan dalam pertempuran itu, Al-Zubair akan berada di pihak yang salah terhadap Ali. Ketika Al-Zubair mendengar pengingat ini, ia teringat hadits tersebut dan berkata, "Ya, dan aku tidak menyebutkannya kecuali dalam situasi seperti ini."

Ia kemudian menjauh dari konflik dan menjauh dari fitnah. Sayangnya, Al-Zubair menjadi syahid saat meninggalkan daerah tersebut oleh beberapa orang.

Kategori Sahabat

Tinggalkan Komentar

Harap jangan menggunakan nama bisnis Anda untuk berkomentar.