Siapakah Anak-Anak Nabi Nuh, Alaihissalam?
Anak-Anak Nabi Nuh, Alaihissalam
Nabi Nuh, alaihissalam, disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak empat puluh tiga kali, dan beliau memiliki empat orang anak. Menurut para ulama dan sejarawan, mereka adalah:
- Sam: Leluhur bangsa Arab.
- Ham: Leluhur bangsa Habasyah.
- Yafits: Leluhur bangsa Romawi.
- Kan‘an: Dikenal di kalangan Arab sebagai Yam.
Anak-Anak Nabi Nuh yang Beriman
Allah, Yang Maha Kuasa, mengutus Nabi Nuh, alaihissalam, kepada kaumnya yang menyembah berhala. Mereka tidak menanggapi dakwahnya. Allah berfirman: (Dan mereka berkata, ‘Jangan sekali-kali kamu meninggalkan tuhan-tuhanmu dan jangan pula meninggalkan Wadd, Suwa', Yaghuts, Ya'uq, dan Nasr’). Setelah bertahun-tahun mereka bersikap keras kepala, Nabi Nuh berdoa kepada Allah: (Dan Nuh berkata, ‘Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan di atas bumi ini seorang pun dari kaum kafir itu tinggal’). Kemudian Allah memerintahkannya untuk membuat bahtera dan membawa orang-orang beriman ke dalamnya. Ketika tanda-tanda banjir besar muncul, Nabi Nuh membawa mereka yang diperintahkan Allah untuk dibawa, termasuk ketiga putranya yang beriman bersamanya:
- Yafits bin Nuh.
- Sam bin Nuh.
- Ham bin Nuh.
Anak Nabi Nuh yang Tidak Beriman
Allah menyebutkan kisah anak Nabi Nuh yang tidak beriman dalam Surah Hud. Allah berfirman dalam Al-Qur'an: (Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung-gunung, dan Nuh memanggil anaknya yang berada di tempat terpencil, “Wahai anakku, naiklah (ke bahtera) bersama kami dan janganlah engkau bersama orang-orang kafir.” Anaknya menjawab, “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat menyelamatkanku dari air bah.” Nuh berkata, “Tidak ada yang dapat melindungi hari ini dari ketetapan Allah, kecuali orang yang dirahmati.” Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya, maka jadilah anaknya termasuk orang-orang yang tenggelam.)
Nama anak Nabi Nuh yang tidak beriman adalah Kan‘an. Nabi Nuh, alaihissalam, memanggilnya untuk naik ke bahtera agar selamat dari tenggelam. Namun, Kan‘an mengira bahwa air tidak akan mencapainya karena ia berada di atas gunung yang tinggi. Nabi Nuh menjelaskan bahwa tidak ada keselamatan hari itu kecuali dengan rahmat Allah. Namun, Kan‘an tetap pada kekafirannya dan termasuk orang-orang yang tenggelam.
Penyebaran Keturunan Nabi Nuh di Bumi
Dalam catatan sejarah disebutkan bahwa para ahli nasab sepakat bahwa semua bangsa yang ada saat ini adalah keturunan anak-anak Nabi Nuh yang berada di dalam bahtera, karena tidak ada lagi manusia lain di bumi. Allah berfirman: (Keturunan orang-orang yang Kami angkut bersama Nuh), dan Allah berfirman: (Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan di bumi). Setiap bangsa berasal dari salah satu dari tiga anak Nabi Nuh. Berikut penjelasannya:
- Yafits bin Nuh: Anak tertua, dari keturunannya lahir bangsa Turki, termasuk di antaranya Tatar, Kipchak, Sirkasia, Azak, dan Rusia. Mereka adalah keturunan Turk bin Gomer bin Yafits. Dari keturunannya juga lahir Daylam, Slavia, Cina, Franka, Jerman, Lituania, Estonia, Yunani, dan Ya'juj dan Ma'juj.
- Sam bin Nuh: Anak tengah, dari keturunannya lahir bangsa Jarham, Gil, Suryani, Ibrani, Kurdi, Nabatea, dan Arab.
- Ham bin Nuh: Anak bungsu, dari keturunannya lahir bangsa Sind, Habasyah, Nubia, Zanj, Goth, India, Kanaan, dan Zawila.